Jumat, 13 Februari 2009

Rayakan Valentine Day, Anda Murtad?

Judul yang saya tulis ini adalah judul yang diangkat di http://mbahnya.wordpress.com/2008/02/10/rayakanlah-valentine-day-anda-murtad…/ tetapi tidak dengan tanda tanya, melainkan dengan tanda seru. Tanda merupakan ekspresi yang dituangkan dalam sebuah tulisan. Kira-kira maknanya awas. Apakah Anda setuju dengan kesimpulan itu?

Saya mengutip judul dengan tanda yang berbeda maksudnya adalah untuk mempertanyakan benarkah demikian. Namun sebelum menjawab setuju atau tidak, ada baiknya menyimak dahulu tulisan tersebut secara utuh, biar tidak ada kesan memelintir pendapat, ok. Silakan menikmati

  Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan sebuah tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini.

  1. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (268 - 270 M). kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut. Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati pada tanggal 14 Februari 270 M. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan.

  Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’ Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.

  2. Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia.

  3. Ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

  4. St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

  5. Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga “martir” atau santo (orang suci) yang berbeda:
  seorang pastur di Roma
  seorang uskup Interamna (modern Terni)
  seorang “martir” di provinsi Romawi Africa.

  Koneksi antara ketiga ““martir”” ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai “martir”-”martir” ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

  Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

  Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta ’supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.
  Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya (jauh dari arti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

  IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
  Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

  Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

  Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

  “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

  Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata,

  “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”

  Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani,

  “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

  Wallahu’alam bishawab.

  Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup Non Islami dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

  Kampanye anti valentine day
  Atas dasar fakta diatas dan diatas landasan niat untuk membentengi akhlak generasi muda kita maka sudah sewajarnya setiap ummat Islam mengambil peran penting untuk turut mengkampanyekan gerakan anti valentine day dan secara khusus menyerukan kepada pemuda pemudi Islam untuk tidak terlibat dalam acara kasih sayang dan percintaan ala valentine’s day. Di sejumlah negara Islam belakangan ini muncul gerakan terbuka untuk menolak peringatan valentine day, di Mesir beberapa kalangan ummat Islam menyerukan untuk merubah Valentine’s Day dengan Muhammad Day. Seruan ini disampaikan di sejumlah situs internet baik website maupun blog. Mereka menyerukan pembenahan pemahaman cinta dengan pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Seruan ‘Muhammad Day’ ini juga disebarkan secara meluas melalui pesan elektronik (e-mail) dan pesan singkat ponsel (sms). Gagasan Muhammad Day semata - mata bertujuan sebagai gerakan insidental kampanye anti valentine day yang otomatis tidak diagendakan untuk dilakukan setiap tahun.

  Siapapun bisa menjadi bagian dari gerakan anti valentine day dengan menyebarkan pernyataan singkat dibawah ini melalui pesan singkat (sms) :
  “Stop kemaksitan dan kekufuran berjubah valentine day, mari kita benahi pemahaman tentang cinta dan kasih sayang yang benar sesuai dengan ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW”.

  Akhirnya, berdasar fakta negatif dan nuansa kemaksitan dan kekufuran yang terselubung dan merebak melalui peringatan hari valentine maka marilah kita secara bersama -sama satukan tekad “HAPUSKAN VALENTINE’S DAY SEKARANG JUGA !!!”

  Referensi :
  http://id.wikipedia.org/
  muzakarah.tripod.com/valentine1.html
  isrona.wordpress.com/2007/02/18/sejarah-hari-valentine/
  http://dunia.pelajar-islam.or.id/
  www. eramuslim.com
  http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/rit01.html 

Terus terang soal sejarah yang dikemukakan cukup baik. Kutipan dari Ibnu Qayyim juga bagus. Dan kampanye anti valentine day pun saya sepakat. Tetapi menurut saya, kok orang merayakan itu punya banyak motivasi sehingga kalau digeneralisisr, mau tidak mau mengakui ketuhanan Yesus adalah tidak tepat. Kiranya cukup untuk mengatakan bahwa perayaan valentine day adalah haram. Soal sampai murtad atau tidak, musyrik atau tidak tergantung pada motivasi dan pengetahuan masing-masing.

Selain itu dalam mengkampanyekan pun tidak perlu membuat Muhammad Day. Sebab itu pun sebuah reaksi tandingan yang secara sadar atau tidak juga terjebak ke dalam bentuk tasyabbuh. Bukan tasyabuh dalam peringatan yang sama, tetapi tasyabbuh dengan mengenang dan mengagungkan yang tidak sesuai dengan syari’at.

Valentine's Day: TRADISI SAMPAH

Edisi 13/Th.1/Feb III/2002 

'Di tahun ini aku ingin melaluinya (valentine) dengan seseorang yang aku kenal tiga tahun yang lalu. Berada di suatu tempat yang banyak ditumbuhi bunga mawar merah. Trus, banyak coklat bebentuk hati bergelantungan di sana-sini…, kemudian cowokku menyuruhku untuk tutup mata dan ia memakaikan kalung liontin pink berbentuk hati" (masyaAllah), itulah ungkapan yang menggambarkan angan seseorang di hari Valentine (Jawa Pos,8/2/02). That's Valentine's Day, yang diperingati oleh muda-mudi setiap tanggal 14 Februari. Semacam ritual muda-mudi yang sedang dimabuk cintrong or yang lagi cari pasangan, mulai dari tukar kado, hingga berdua-duaan yang so pasti berbau maksiatisasi, having fun dan hura-hura yang tiada bermakna 

Cinta Atau Seks? 
Kenapa ikut pesta Valentine's Day? Karena acara itu adalah perayaan kasih sayang? Bisa jadi begitu jawabannya. Sebenarnya bukan kasih sayang, tetapi lebih ke arah bagaimana mengumbar hawa nafsu or seks. Orang orang Barat, biasa mengucapkan kata-kata cinta dan kasih sayang dengan ucapan, make love. Nah, tentu saja itu artinya bermain cinta yang ujung-ujungnya intercourse alias bersetubuh. Wah, berabe itu! 
Oke, sekarang kamu percaya nggak kalo dikatakan bahwa sebenarnya model gaul anak-anak muda seusia kamu itu sudah liar. Persis apa yang diajarkan oleh James Van Der Beek dan kawan-kawannya dalam serial Dawson's Creek. Atau gaya gaul model KNPI alias Kissing, Necking, Petting dan Intercourse, seperti pergaulan amburadul (seks dan kokain) yang sering digambarkan oleh Shannon Doherty, Tiffani "Valerie" Amber-Thiesen, Luke "Dylan McKay" Perry, Brian "David" Austin dan Jason "Brandon" Prestley dan kawan-kawannya dalam Beverly Hills 90210. Nah, begitulah gaya gaulnya remaja Barat. Rusak berat, Non! 

Cinta = Doping 
Ya, cinta memang doping. Bikin penasaran dan ampuh membangkitkan kekuatan. Dan Valentine's Day hanyalah hanyalah bungkus, kemasan yang menurutmu bisa bikin tambah lengket dengan kekasihmu. Yang sebetulnya kamu lagi nyari semacam legalisasi atau argumentasi dari nafsu liar kamu terhadap lawan jenismu. Kalo cinta bukan dopping, nggak bakal Hitler mati-matian ngejar Eva Braun. Atau kagak bakalan Julias Caesar memburu cinta Cleopatra. Juga Barbara Yung-pemeran A Yung dalam film Sia Tiauw Eng Hiong-bunuh diri hanya gara-gara nggak kesampaian asmaranya. Karena cinta pula yang mendorong Candraswami-politikus India-punya skandal dengan Pamela Bordes yang saat itu menyandang gelar Miss Universe. 
Dalam kisah Midsummer Night's Dream karya William Shakespeare yang diangkat ke layar lebar dan dibintangi Michelle Pfeiffer ada sebuah dialog yang mengatakan bahwa, cinta sanggup menyibukkan hidup manusia. Benarkah? Yang pasti memang cinta mampu membuat orang bergairah sekaligus lupa diri! Nah, makanya di sini perlu kendali yang bisa menjinakkan efek samping dari dopping tersebut. Bila tidak? Ya, akan liar. dan bukan lagi sesuatu yang sakral dan suci, tetapi sampah!

Valentine's Day = Hari Nafsu Liar

Edisi: 35/Feb I/Th II/03

Pada masa kaisar Romawi, Claudius II lagi berkuasa, ada undang-undang yang aneh banget. Apaan tuh? Itu-itu larangan nikah buat para pemuda. Kenapa? Alasannya para pemuda sangat diperlukan untuk jadi tentara demi membela negara. Kaciyan dech…. Tapi ada seseorang yang kisahnya bandel banget, yap..seorang pastur yang namanya Valentine, yang kemudian dipenjarakan karena telah menikahkan sepasang pengantin. 
Ternyata penguasa itu belum cukup puas, yang akhinya menghukum mati pastur tersebut pada tanggal 14 Februari 249 M. Cerita yang mengharukan ini telah bikin hati Paus Gelasius lunglai, dan pada tahun 469 M, dia menjadikan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang atau Valentine's Day demi menghormati pengorbanan Pastur Valentine yang rela mati hanya untuk cinta. Huuuh….cengeng.
Kisah ini benar-benar terjadi, bukan legenda seperti Robin Hood atau Honda astrea, bukan pula dongeng seperti Cinderela atau Cindelaras. Tetapi adalah sebuah kisah nyata yang hingga saat ini masih diperingati oleh muda-mudi metropolis. Yang kebanyakan memang nggak ngerti darimana asal-muasalnya. Minum racun tapi nggak ngerti kalo' itu memang racun. Cuman ada juga sih yang ngerti, tapi tetep minum juga, wah ini manusia apa barongsai?? 
Pada cerita yang lain, kisahnya pada tanggal 15 Februari adalah hari yang amat berbahagia buat penduduk Vatikan dan sekitarnya. Sabab-musababnya pas tanggal itu adalah hari pemberian ampun untuk para pemeluk agama nasrani langsung dari Romawi. Jadi sebelum tanggal itu, yaitu tanggal empat belasnya, para pemeluk agama tersebut mengadakan semacam pesta untuk besoknya. 
Lain lagi di negaranya David Beckham Tanggal 14 Februari dulunya memang merupakan hari yang sakral buat mojang muda. Kenapa? Ya, soalnya burung-burung pada kawin pas tanggal itu. Ngerti khan kalo' burung itu menandakan cinta kasih. Sehingga pada masanya Duke of Orleans (abad ke-14), hari itu dijadikan ajang muda-mudi saling berkirim surat dan kue, serta menyalakan lilin-lilin tanda cinta kasih. Wah gawe apapula nih??
Sehingga kemungkinan besar Valentine's Day merupakan pesta pembauran, antara pesta perayaan Pastur Valentine, pengampunan dari Romawi pada tanggal 15 Februari, dan pesta muda-mudi di Inggris (Marzdedeq, Parasit Aqidah). Yang lucunya hal semacam ini tetep aja diperingati hingga sekarang, oleh orang-orang yang sama sekali nggak ada hubungannya dengan peristiwa-peristiwa tersebut di atas. Siapa? Siapa lagi kalo' bukan saudara-saudari kita sesama muslim. Dimana muda-mudi melakukan hal yang hampir nggak masuk akal, bahkan mungkin lebih liar daripada pesta awalnya. Meskipun kata valentine berasal dari bahasa Normand (yang pasti bukan daerah di sekitar Lamongan), yaitu galanti-galant yang artinya lover atau yang mencintai. Tapi buktinya nggak ada cinta yang ada di situ, tapi hanya nafsu sang hidung belang. Jijai deh…!!!

Belajarlah berpikir dewasa
Ada sponsor yang bilang, jadi tua itu pasti, tapi jadi dewasa itu pilihan. Kalimat itu memang nggak salah. Why? Ternyata memang banyak orang-orang yang udah berumur, tetapi nggak bisa berpikir dewasa. Coba aja baca koran, salah satu tanggapan di halaman 30 media tersebut menyatakan tentang kiat-kiat orang yang jomblo ngadepin valentin, yang katanya garing pol. Ale, salah satu pengisinya ngomong kalo' demi mendapatkan pujaan hati dia bakal rela nyiapin soda api untuk ditetesin di mata supaya dia bisa pura-pura nangis bila ada cowok kece yang ndeketin dia. Naga-naganya cowok itu pasti akan nanya kenapa, dan akan dia ajak untuk jadian. (Jawa Pos, 3/2/03) Weleh, cocok jadi artis sinetron neng!! Belon lagi tanggapan-tanggapan lain, ya walau itu cuman sebuah tanggapan, tapi yang pasti kamu udah he-eh seperti apa sih kebanyakan remaja saat ini.. 
Kita memang nggak bisa nebak apa yang ada di pikiran sobat muslim sekarang. Bisa saja sobat muslim nggak suka dengan hal ini, bisa juga sobat cuek, bodoh amat dengan munculnya valentine dkk pokoknya ikut aja mumpung masih muda, ataupula sobat ngedukung kita soal masalah hari ka..cih cayang ini. Sebab itu semua tergantung ama pemahaman sobat sekalian. Ada yang ngerti ada yang enggak, tapi adalagi yang nggak peduli. Hanya saja sebagai seorang remaja, yang merupakan masa peralihan dari masa kecil ke masa dewasa, seharusnya kita udah mau belajar untuk berpikir dewasa, buat bisa mbedakan mana yang bener dan mana yang salah. 
Kita semua nggak mungkir apabila masa remaja memang adalah masa-masa yang paling bahagia. Gimana nggak? (Nggak koq gimana??) Bingung ya? Bukannya kita ingin sobat semua jadi pusing hingga stroke, hanya saja diakui ataupun tidak, masa remaja bagaikan koin emas yang amat berharga bagi semua manusia. Ihh puitis bener… Suer deh pasti kebayang udah kenangan masa remaja dulu (buat sobat-sobat yang udah berumur), tapi buat kalian yang masih muda-muda (kayak Islamuda…ciee'), pasti udah nyantol dengan omongan kita, ya khan…Udah ngeh banget, hanya saja yang pasti buletin ini bakal muda terus, lho koq bisa..?? Iya lagi wong kertas sampe kapanpun nggak bakalan punya keriput…He..he..he.

Pilih, dan berhati-hatilah
Apabila mau memilih, antara jadi anak-anak, remaja, dan orang tua, kita berani njamin deh.. sobat semua bakal milih yang satu itu, apalagi kalo' bukan jadi remaja. Tul nggak?? Why? Simpel aja, diantara tiga macam pilihan di atas remaja merupakan pilihan yang teringan, terenak dan ternikmat (kerupuk cingkong kali…!!). Ringan artinya remaja merupakan masa enteng beban nggak perlu mikirin dan bawa anak ngalor-ngidul seperti ortu, enak dan nikmat bagaikan gula-gula, bukan "gula-gula"-nya Elvy Sukaesih, maksudnya kebanyakan remaja ngerti banget apa itu kenyamanan hidup. Masa remaja juga merupakan waktu seseorang untuk bisa menggapai cita-cita dengan cara mengembangkan potensinya, mengasah kemampuannya dan memajukan pola pikirnya. Pokoke oks banget…
Namun perlu kita-kita garis bawahi, cetak tebal bahkan garis miring soal remaja. Perhatiin nih!! Dengan potensi remaja yang super buesar itu, nggak jarang remaja jadi bulan-bulanan zaman. Semangat remaja yang membara, rasa ingin tahunya yang besar, dan keadaan jiwa yang masih mencari jati diri, bisa bikin remaja kita nggak kurang-kurang bikin ulah. Mulai dari kasus remaja dengan tema kenakalan remaja yang 'biasa' yaitu tawuran, hingga narkoba, miras, VCD porno, dan pembunuhan udah jelas-jelas bikin kita geleng-geleng kepala. Mau diapa'in…, ditangkap, kelihatannya masih bau kencur (heegh…), tapi kalo' dibiarkan tingkahnya udah nggak lucu lagi.
Masa perubahan inilah yang perlu sobat waspadai. Salah jalan, bisa bikin kita kesasar di dunia, lebih-lebih pas akherat kelak. Maka udah kewajiban besar buat kita semua untuk mengkaji Islam mulai dari sekarang, soalnya nggak bakalan ada jaminan kalo' sobat akan tetep bisa hidup besok. Iya khan??

Kedewasaan, bukan dari umurnya
Meski banyak orang yang bilang, orang tua pada umumnya adalah orang yang bijaksana, tapi omongan itu nggak jelas juntrungannya. Malahan fakta udah bicara lain. Dewasa bukan diliat dari, umur atau udah keriput belon? Tapi dewasa atau nggak, bisa kita ketahui dengan cara berpikir dan tingkah lakunya. Ngerti khan Isma'il, bukannya tetangga kalian, tapi Nabi Isma'il. Iya kenapa? Nah itulah contohnya, Nabi Isma'il dalam umurnya yang masih sangat muda belia, udah mampu menunjukkan kedewasaan dalam bersikap. Ketika Nabi Ibrahim, ayahanda beliau mendapatkan wahyu dari Allah Swt untuk menyembelihnya, maka dengan tegar Isma'il menjawab, "Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu dan engkau akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, Insya Allah dan aku rela dengan kehendak Allah itu." (Al Hamid, Kisah 25 Nabi dan Rasul) Tuh, itu lho yang kudu kamu tiru. Dimana akhirnya pada saat menyembelih, tubuh Isma'il diganti oleh Allah Swt dengan seekor domba. Subhanallah….
Masih banyak contoh-contoh yang lain, seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Umar, hingga Muhammad Durra dari Palestina yang udah ngasih kita contoh, dewasa adalah mampu ngatasi berbagai masalah yang ada, dengan ketegasan diri dan ketegaran sikap. Bukan Cuma hura-hura, happy-happy, nongkrongin mal dan ikut Valentine's Day. Nah ngerti khan….
Dari omongan kita di atas, pantes deh kalo' kita semua harus mikir, apa selama ini memang kita udah cukup dewasa buat ngatasi suatu masalah atau malah nggak bisa sama sekali. Apabila sobat masih merasa belum mampu ngatasi hal-hal itu, coba deh mulai sekarang. Nggak ada yang namanya terlambat sebelum kita mati, nggak ada yang namanya penyesalan kalo' kita mau usaha, dan nggak ada yang namanya dosa kalo' kita mau bertobat. Nah buat kamu-kamu yang bener-bener mau merubah diri (jadi baik maksudnya…), Islamuda punya sedikit kiat buat sobat semuanya. Gimana ? Gini caranya:
1.Selalu bercermin pada diri sendiri
Nggak ada diri yang sempurna, tapi hal itu bukanlah alasan buat kita untuk melakukan perbuatan dosa. Jadi berpikirlah sebelum bertindak, dan berilah contoh kepada orang lain sebelum memerintah mereka. Karena cerminan kepribadianmu bakal keliat kalo' ada buktinya.
2.Kaji pemahaman Islam
Isma'il, Ali dan Muhammad Durra bisa jadi dewasa dan oce punya gara-gara punya pemahaman Islam yang kokoh. Bukan karena gank mereka kuat, atau tampang yang caem. Tapi hanya karena pemahaman terhadap Islam-lah mereka jadi ngetop.
3.Sebarkan Islam dan bina ukhuwah
Bila kamu udah mulai ngerti kalo' Islam itu nggak cuman ngajarin cara sholat, puasa dan semacamnya, tapi juga njelasin masalah pendidikan, ekonomi, masyarakat dan negara. Maka sesedikit apapun hal yang kamu dapat, maka kudu kamu sebarin. Harus..mau. Sehingga dengan dakwah kamu bakal ngerti, kalo' yang namanya persaudaraan dalam Islam diikat oleh satu hal yaitu keimanan, dan bukannya nasionalisme.

Siapa korban sebenarnya??
Kita udah anggep sobat muslim semua udah ngerti tentang masalah kedewasaan dan cara mendapatkannya. Sehingga kita udah nggak perlu ngungkit-ngungkit lagi soal mana yang harus diperingati di bulan Februari ini antara Valentine's Day yang notabene asalnya dari orang-orang Nasrani atau Idul Adha yang merupakan bukti pengorbanan seseorang yang besar terhadap Islam sebagai pedoman hidupnya. 
Kita semua juga udah ngerti kalo' Nabi Isma'il berkorban demi Islam, hingga merelakan lehernya disembelih oleh ayahnya sendiri. Namun anehnya remaja-remaja sekarang juga berani berkorban, dari duit hingga nyawa dan merelakan leher mereka disembelih oleh orang-orang kafir, dengan alasan modern, funky, gaul atau apapun istilahnya. 
Padahal Rasulullah Saw udah bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat, sebelum umatku mengambil seperti umat-umat terdahulu sejengkal-demi sejengkal,sehasta demi sehasta. " Lalu ditanyakan pada beliau, " Ya Rasulullah apakah mereka orang-orang Persia dan Romawi?" Rasulullah menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka." (HR. Bukhari) 
Jadi kalo kita mau renungi, siapa sih yang sebenarnya jadi korban, kambing-kambing Idul Adha atau remaja-remaja Islam?? Hanya remaja yang bisa berpikir jernih aja yang bisa jawab. Nah, kamukah remaja berpikiran jernih itu. (dony)

Valentine's Day, darimana datangnya?

Edisi 13/Th.1/FebIV/2002

Valentine's Day is so sweet, itu anggapan dari beberapa kalangan "young guns" di metropolis. Demi kekasih, katanya, hingga mereka berani merogoh kocek untuk membelikan hadiah buat sang doi, supaya suasananya lebih romantis. 
Suatu peringatan pasti ada sejarah 'n latar belakangnya, begitu pula ama yang namanya valentine day itu, sejarahnya pasti ada. Trus,…apa hubungannya diceritain ama kita-kita! Ya,..Islamuda tau koq kalo itu nggak bakal keluar di ulangan sejarah sobat muslim, cuman yang kayak ginian ini perlu dilurusin supaya sobat semua tau kenapa perayaan ini disebut budaya sampah, meski sebagian besar penikmat hari valentine nggak ngurus dengan yang namanya sejarah valentine day, katanya EGP (Emang Gue Pikirin), pokoke valentine TOP BGT SKL (top banget sekali). Padahal kalau mereka tahu (khususnya yang muslim) asal muasal cerita velentine day, bakal terbelalak matanya, kalau tidak terbelalak ya harus terbelalak (yee ... maksa). 
Konon si empunya cerita, valentine day diperingati untuk mengenang jasa seorang pendeta kristen namanya St. Valentino tapi ada yang menceritakan St. Valentine beda huruf terakhirnya aja, yang hidup di Roma pada masa pemerintahan Kaisar Cladius II (268-270 M). Begini ceritanya, orang-orang Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari yang menurut mereka bersejarah pada tanggal 15 Februari, mereka menamakannya Lupercalia untuk memperingati Juno (Dewa wanita dan perkawinan) serta Pan (Dewa dari alam ini). 
Acara ini berisi pesta muda-mudi yang memilih pasangannya masing-masing dengan menuliskan nama yang dimasukkan dalam jambangan kemudian diundi. Pasangan itu saling tukar kado sebagai pernyataan cinta kasih, acara dilanjutkan dari pesta dansa-dansi sampai pesta seks. Setelah penyebaran Kristen para pemuka gereja mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap perayaan para pemuja berhala itu. Pada tahun 496 Masehi Paus Gelasius (Pope Gelagius) mengganti perayaan itu menjadi Saint Valentine's Day dan dipindah tanggalnya menjadi 14 Februari yang diperingati sebagai penghormatan bagi seorang pendeta yang dihukum mati pada tanggal tersebut. 
Dalam sejarah Velentine para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk mengaitkan hal itu dengan kematian St. Valentine yang dipenggal kepalanya di Palatine, tapi sejarah lain mengatakan acara valentine dikaitkan dengan St. Valentine yang lain, yang dikejar-kejar karena memasukkan suatu keluarga Romawi ke dalam Kristen, kemudian dia dipancung di Roma sekitar tahun 273 Masehi. Walhasil tidak sedikit versi cerita valentine day itu, tapi hasil akhirnya sama bahwa sejarah valentine day hanya rekaan dan bisa jadi bohong (terbelalak khan!). 

Memperingatinya ? No way !!! 
Okey, itulah cerita betapa semrawutnya asal muasal Valentine day, kalau kamu udah tahu betapa tidak jelas asalnya, lalu mengapa musti sibuk-sibuk memperingati segala. Memperingati valentine day dengan cara apapun dan dengan siapapun tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam dan kalau kita yang ngaku muslim bila ikut memperingatinya tidak bedanya kita dengan orang be-o-de-o penyembah berhala Juno dan Pan. 
Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap valentine day? (Makanya ngaji, biar tahu hukumnya valentine day). Sebenarnya seorang muslim segala perbuatannya telah mempunyai hukum dan wajib baginya untuk mengetahui hukum dari perbuatan dia sebelum perbuatan itu dilakukannya. Begitu pula untuk berkasih sayang versi valentine day harus lebih dahulu diketahui hukumnya, lalu diputuskan untuk dilaksanakan atau tidak. 
Di kalangan para ulama fiqih telah ada suatu kaidah ushul fiqih yang menyatakan 
"Asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum syariat Islam" 
Dimana kaidah itu diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits-hadits yang telah mengatur perbuatan manusia secara paripurna, tidak meleset sedikitpun dari incaran syariat Islam meski perbuatan manusia dilakukan di jaman yang akan datang yang tidak ada pada jaman Rasulullah, salah satu contohnya adalah valentine day itu, Son. 
Ketika kita baca-baca firman Allah dalam Al-Qur'an jelas sudah bahwa Allah memberi rambu-rambu kepada kita, maka jangan sekali-kali kita melanggar rambu-rambu tersebut kalau kamu tidak ingin mendapat adzab fid dunia wal akhirat misalnya firman Allah yang ini : "Dan putuskanlah perkara diantara mereka (kaum muslimin), dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu, jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka (orang-orang kafir) setelah jelas datang peringatan dari Allah" (TQS. al-Maidah 48) 
atau firman-Nya yang satu ini : " .... dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau demikian termasuk golongan orang-orang dhalim" (TQS. al-Baqarah 145) 
Tapi mas, kita khan cuma kebetulan/insident (bukan merk pasta gigi lho) aja ikutan valentine day. Kita khan nggak meyakini apalagi mengimani sejarahnya. Ya,… OK kalo' kamu ngomong gitu sih…. Memang tidak ada secara langsung ayat atau hadits menjelaskan kesalahan atau kebobrokan valentine day tapi Allah dan Rasul-Nya melarang suatu perbuatan tidak harus diperinci atau dijelaskan satu per satu perbuatan yang terkategori terlarang, cukup dengan makna ekplisit disampaikan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Larangan merayakan valentine day terkategori dalam firman Allah dan sabda Rasul-Nya berikut ini misalnya Sabda Rasulullah Saw. Janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani .." (HR. Tirmidzi) 
"Tidak termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai (tingkah laku dan sikapnya) umat selain umat Islam" (HR. Tirmidzi) 
"Siapa saja yang menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk golongan tersebut" (HR. Abu Daud dan Ahmad). 
Jika kamu mafhum (paham) dengan hadits-hadits diatas, maka sudah barang tentu konsekuensi dari pemahaman adalah meninggalkan segala aktivitas yang termasuk dalam larangan meniru atau menyerupai orang kafir (Yahudi, Nasrani, Majusi dll) tanpa bertanya lagi apa manfaat (maslahat) dari meninggalkan larangan itu, sebab Allah Maha Mengetahui termasuk tentang kemanfaatan dari syariat yang dibuat-Nya. 
Jadi alasan kamu tadi yang katanya cuman "kut-ikutan", nggak masuk akal blas… Rek! Sama seperti kamu pergi di hari Minggu, lalu ikut kebaktian di gereja, kemudian pulang dan ngomong, "Aku tadi cuma ikut-ikutan koq, aku nggak meyakininya!" Padahal semua orang tahu, siapa yang bakal percaya sama kamu? Sedangkan Hadits tadi sudah menjelaskan secara jelas. Amit-amit jabang baby,. kacihan dech loe…. 
Valentine day, salah satu dari larangan Allah dan Rasul-Nya bagi ummat islam untuk mengikutinya, baik itu tua, muda, anak-anak, laki, perempuan kalau menyatakan dirinya Islam, asal jangan Islam di KTP doang, harus meninggalkan aktivitas valentine day. Ingat sabda Rasulullah yang artinya : "Barang siapa melakukan suatu aktivitas, tidak berdasarkan pada perintahku (Al-Qur'an dan Hadits) maka aktivitas tersebut tertolak" (HR. Ahmad) 
So, tidaklah umat Islam kalau kamu masih merayakan valentine day, meski kamu sholat sampai jidat kamu hitem, meski kamu puasa sampai badan kamu lunglit (balung-kulit) kalau kamu masih merayakan valentine day sama halnya dengan mengisi air di tong yang bocor, hasilnya? Nol. Sebab acara ritual itu berasal dari umat yang Aqidahnya rusak seperti di ceritakan di atas, kalau kita mengikutinya sama rusaknyalah kita dengan mereka, sama bodolah kita dengan mereka, sama jahilnya kita dengan mereka. Lalu dimanakah kemuliaan Islam itu, kalau Allah mengatakan dalam firman-Nya : "Sesungguhnya dien (agama) yang diridhloi oleh Allah hanya Islam" (TQS. ali-Imron 19) 
atau Sabda Rasulullah Saw. : "Islam itu tinggi, dan tidak ada yang lebih tinggi darinya" (HR. Muslim) 
Apa firman Allah dan Hadits Nabi itu hanya isapan jempol? Tentu tidak. Kemuliaan Islam hanya bisa ditunjukkan apabila syariat Islam ditegakkan di muka bumi, jikalau banyak kaum muslimin yang mengikuti cara hidup, gaya hidup orang kafir macam valentine day artinya banyak hukum Islam yang tidak diterapkan dalam kehidupan maka sudah barang tentu, Al-Qur'an dan Hadits hanya menjadi sebuah bacaan yang indah dibaca dan merdu untuk di dengar sedangkan penerapannya dalam kehidupan, kosong mlompong. Dan sekarang kita sedang diperingatkan (tadzkiroh) oleh Allah, karena nihilnya umat ini melaksanakan syariat Islam, atau melaksanakan tapi hanya sebagian yang tidak menyinggung perasaan orang lain, yang enak bagi dirinya sendiri, yang menurutnya bermanfaat bagi orang banyak. Salah satu peringatan Allah itu sekarang sedang kita nikmati, krisis moneter yang berlanjut kepada krisis-krisis lainnya yang tidak ada ujungnya. 

Hendaknyalah kita renungkan perkataan sosiolog Ibnu Khaldun yang menyatakan 
"Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di sini adalah mengikuti adat istiadat mereka ........". Hal itu selaras dengan apa yang telah di sabdakan Nabi : "Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta". .............. Diantara para sahabat ada yang bertanya "Ya, Rasululah apakah yang dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani ?" Rasulullah menjawab "Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. Bukhori) 
Demikianlah siasat orang Yahudi dan Nasrani bahwa mereka punya rencana jahat terhadap umat Islam, dengan berkedok modernisasi mereka mengelabui umat Islam, oleh karena itu mengikuti valentine day sama halnya dengan merelakan diri kita duduk bersama mereka di api neraka, Naudzubillah min dzalik. Hanya orang be-o-de-o saja yang nggak bisa bedakan neraka dan surga, so janganlah menjadi generasi be-o-de-o, generasi millenium bukan generasi minim aqidah, tapi generasi millenium adalah generasi yang menikmati millenium tapi mereka tidak lupa bahwa way of life mereka berbeda dengan orang kafir, itu yang harus disadari. 

Valentine, Kenikmatan Sesaat yang Sesat 
Menikmati valentine day sama halnya dengan mencicipi api neraka, kalau mencicipi es dawet sih, masih enak, tapi kalau sudah mencicipi api apalagi ditambah api neraka, bukan hanya bibir yang kebakaran tapi ubun-ubun bisa mendidih, ngeri khan? makanya, kenikmatan sesaat dengan valentine day belum tentu menyelamatkan kita di akhirat, tapi dengan kenikmatan yang dilandasi Aqidah Islam yang benar dan tuntas akan membawa sebuah kebahagian yang hakiki. 
Wallahu 'alam bishowab. (LBR/DY)

Minggu, 08 Februari 2009

REMAJA, ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN

Remaja selalu merupakan hal yang unik dan menarik untuk dibicarakan. Orang tua sibuk dengan pemikiran tentang anaknya yang sedang meningkat remaja. Guru kadang-kadang gembira menghadapi anak didiknya yang berprestasi, kadang-kadang juga dibuat pusing dan kehilangan akal dalam menghadapi anak didiknya yang berprilaku kurang terpuji, suka mengganggu, meremehkan peraturan dan disiplin sekolah. Masyarakat juga sering terganggu oleh olah remaja yang meresahkan mereka.
Dalam sudut pandang psikologis dan pendidikan, remaja diartikan sebagai tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja, luar dan dalam, itu membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja.
Dalam sudut pandang masyarakat, ada beberapa macam tanggapan, hal ini disebabkan adanya tingkat perekonomian dan pendidikan. Pada masyarakat yang masih terbelakang istilah remaja tidak dikenal karena banyaknya pasangan yang kawin pada umur yang sangat muda. Pada masyarakat desa yang agak maju dikenal berbagai istilah remaja dengan sebutan jaka – dara, bujang – gadis, masa berlangsungnya sebutan jaka, dara, bujang, gadis, pada umumnya tidak begitu panjang. Sedangkan pada masyarakat yang sudak maju, remaja harus terlebih dahulu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempunyai kemantapan emosi, sosial, dan kepribadian.
Dalam pandangan hukum bahwa umur remaja adalah berkisar antara 13 – 18 tahun. Ini terbukti dengan adanya peraturan bagi para calon pemilih harus berusia 17 tahun atau sudah kawin dan bagi orang yang ingin membuat SIM harus berusia 18 tahun.
Dalam Islam istilah remaja tidak ada, namun seseorang dianggap remaja apabila telah akil baliq dan bisa bertanggung jawab atas setiap perbuatannya.
Ini terbukti dalam Al-Quran pada surat An-Nur ayat 59, yang artinya: “Dan apabila anak-anakmu kelak sampai umur baliq, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Pertumbuhan remaja tergantung pada keadaan ekonomi, sosial, budaya, dan keberagaman masyarakat tempat remaja itu hidup dan dibesarkan. Pada masyarakat yang masih terbelakang, masa remaja dilalui dengan mudah dan cepat, seolah-olah umur remaja itu berlalu begitu saja tanpa menemui kesulitan yang berarti. Lain halnya dengan remaja yang hidup pada masyarakat yang sudah maju, penuh dengan persaingan dan tuntutan serta tanggung jawab besar untuk mencapai penerimaan lingkungannya, maka masa remaja yang kurang menentu berlanjut lama dan berat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia pada tahap-tahap perkembangannya selalu membutuhkan atau tergantung kepada manusia lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak seorangpun yang sanggup hidup terlepas dari lingkungan masyarakatnya.
Masalah penting yang dihadapi oleh orang tua dengan anak-anaknya yang mulai meningkat remaja adalah sulitnya berkomunikasi. Penanganan terhadap remaja oleh orang tua ada bermacam-macam pula. Ada yang keras, ada yang secara kekeluargaan (familiar), ada juga yang masa bodoh terhadap perkembangan anaknya. Selain itu, tidak dapat kita pungkiri pula bahwa adanya perbedaan penanganan oleh orang tua, misalnya: ada orang tua yang terlalu memberi kebebasan dan keleluasaan kepada anaknya yang sudah remaja tetapi ada juga yang terlalu keras dan mengekang si anak.
Sekolah dapat menumbuhkan nilai-nilai akhlak dan prinsip-prinsip yang diperlukan dalam penyesuaian diri remaja dengan masyarakat, dalam situasi belajar dan kegiatan kelompok. Sekolah dapat menumbuhkan jiwa demokratis, keadilan, kebebasan, persamaan, kesetiakawanan, pengorbanan, dan nilai-nilai yang sangat diharapkan oleh masyarakat.
Kewajiban sekolah yang terpenting adalah membantu remaja agar dapat menyesuaian diri, menciptakan persahabatan, dan mendorong mereka untuk bergabung dalam kegiatan kelompok sekolah yang bermacam-macam, di mana terlihat betapa pentingnya arti kelompok dalam kehidupan remaja.
Remaja pada fase ini sedang berusaha bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang tua. Oleh sebab itu, mereka mencari pengganti yang ditemukannya dalam kelompok teman, karena mereka saling dapat membantu dalam mempersiapkan diri menuju kemandirian emosional yang bebas dan dapat pula menyelamatkannya dari pertentangan batin dan konflik sosial.
Remaja pada umumnya suka pada orang-orang terpandang, pemimpin masyarakat, pejabat pemerintah, dan pemuka agama, yang mau memahami kebutuhan, keadaan, dan keberadaan mereka yang sedang mencari identitas diri. Namun, apabila orang yang dikaguminya itu mempunyai kekurangan atau menjadi gunjingan orang maka remaja akan menjadi kecewa dan frustrasi sehingga menunjukkan sikap yang negatif. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pendidikan agama yang tepat dan mantap serta pembinaan kepribadian yang sehat dan terpuji.
Masa remaja membawa berbagai perubahan sikap, perilaku, dan perubahan organ tubuh dan fungsinya. Perubahan itu menyebabkan kegoncangan perasaan bahkan juga menyebabkan perubahan perlakuan dan tanggapan orang tua dan orang dewasa lainnya terhadapnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah suatu tahap dalam rentang umur yang panjang, di mana di dalamnya terjadi berbagai perubahan, di antaranya ada yang dapat dilihat dengan nyata dan pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung. Keadaan itu membawa berbagai perubahan pada kelakuan remaja yang tidak hanya menyebabkan orang tua terkejut dan gelisah, bahkan remaja itu sendiri tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.
Dalam era globalisasi di mana ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh dan berkembang semakin pesat, seolah-olah dunia tanpa ruang, tanpa dinding, tanpa batas, sehingga banyak budaya asing yang kurang cocok dengan budaya kita menyelinap ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama kaum remaja. Sebabnya antara lain adalah kurangnya pendidikan, minimnya pengalaman, pengetahuan dan penghayatan agama pada sebagian besar kaum remaja kita, baik yang bersekolah maupun yang tidak bersekolah (yang putus sekolah).
Kenakalan remaja yang terjadi selama ini lebih cenderung pada diri remaja itu sendiri, misalnya: keterbelakangan, kecerdasan, kegoncangan, frustrasi, kehilangan kasih sayang, kurang perhatian, dan lain-lain.
Selain itu, faktor keluarga bisa juga membawa dampak pada remaja, misalnya: orang tua tidak rukun, sering bertengkar di hadapan anak-anak, bahkan ada pula orang tua yang melibatkan anak ke dalam perselisihan mereka dan lain-lain.
Konflik pertama yang pada umumnya selalu dialami pada usia remaja adalah konflik antara kebutuhan untuk mengendalikan diri dan kebutuhan untuk bebas dan merdeka. Konflik yang terjadi pada remaja ini perlu perhatian dan bimbingan.
Konflik kedua adalah konflik antara kebutuhan akan kebebasan dan kebutuhan akan ketergantungan kepada orang tua. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting dalam mencapai kematangan fisik dan psikis remaja dalam menghadapi masa depannya.
Konflik ketiga adalah konflik antara seks dan ketentuan agama serta nilai-nilai sosial. Dalam hal ini para remaja menyalahgunakan kematangan seksnya yakni dengan melakukan perzinahan di luar nikah. Hal ini sangat bertentangan dengan ketentuan agama dan nilai-nilai sosial. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran bagi remaja untuk memperdalam pengetahuan dan pengamalan keagamaannya.
Konflik keempat yang selalu dialami oleh remaja adalah konflik nilai-nilai, yaitu antara prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipelajari remaja ketika masih kecil dulu dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dilakukan oleh orang dewasa di lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konflik kelima adalah konflik masa depan. Remaja dituntut untuk menentukan masa depannya, baik itu berupa rencana, mencari kerja, maupun keterampilan dan persiapan untuk mencapainya.
Dalam hal ini, agama merupakan benteng dan obat mujarab untuk penyejuk jiwa, penyebar kedamaian di dalam kehidupan manusia yang beriman. Firman Allah SWT, yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Surat Yunus, ayat 57).
Kunci dari segala hal yang terjadi pada kenakalan remaja saat ini adalah memberikan pendidikan agama yang mampu menumbuhkembangkan iman dalam diri remaja serta menjelaskan manfaat ajaran agama dalam kehidupan nyata, sehingga mereka merasakan bahwa iman, ibadah, dan akhlak, merupakan kebutuhan jiwa, bukan hanya sekadar kewajiban kepada Allah semata. Oleh sebab itu, kehidupan manusia harus dijiwai oleh ajaran agama, terutama bagi remaja yang dalam proses pertumbuhan kepribadiannya.
Sebenarnya tidak semua remaja dapat terpengaruh oleh kebudayaan asing yang negatif, hal ini tergantung oleh beberapa faktor, antara lain yang terpenting adalah pendidikan agama yang mereka terima dan adat kebiasaan yang dijalankan oleh keluarga dan lingkungannya.
Penanggulangan kenakalan remaja dapat dilakukan dengan pendekatan psikologis, yakni dengan cara konseling, baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam hal ini, keluarga juga mempunyai fungsi penting dalam menciptakan ketentraman batin remaja.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sesungguhnya yang dibutuhkan remaja dari orang tuanya adalah pengertian dan keterbukaan hati untuk menerima keluhan-keluhannya. Jika orang tua dapat dijadikan sebagai tempat untuk menumpahkan segala perasaan dan kesulitannya, maka remaja tidak akan menjadi berontak, nakal, resah, gelisah, frustrasi, dan sebagainya. Sebab masalah yang dihadapi dapat diatasinya dengan cara yang wajar dan akal yang sehat.
Selain itu, pembentukan kepribadian sejak usia dini akan membantu mereka untuk berpikir dewasa. Dalam hal ini, sangat diperlukan peran serta orang tua terutama para kaum ibu. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi “Surga itu di bawah telapak kaki ibu”.
Dalam lingkungan sekolah, peran guru sangat penting karena guru dapat membantu remaja untuk mengatasi kesulitannya yang terkadang kurang mampu memusatkan perhatiannya terhadap pelajaran, mudah tersinggung, atau cenderung bertengkar dengan teman-temannya. Keterbukaan hati seorang guru menerima remaja yang demikian menjadikan remaja sadar akan sikap dan tingkah lakunya yang kurang baik.
Masalah ini adalah tanggung jawab kita bersama dan hendaknya hal ini harus dipikirkan sedini mungkin agar mereka dapat diselamatkan dan sanggup memasuki usia dewasa yang penuh tanggung jawab.
Dalam kaitannya dengan berbagai masalah yang timbul dan masuknya kebudayaan asing maka diperlukan usaha-usaha penyelamatan generasi muda dari pengaruh negatif yang membawa kepada dekadensi moral. Hal ini sangat diperlukan mengingat penyelamatan generasi muda harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh sehingga membawa hasil yang maksimal. Dengan adanya usaha ini diharapkan dapat membentuk remaja-remaja yang bermoral dan siap untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan dari generasi tua kepada generasi muda dengan penuh rasa tanggung jawab dan percaya diri. Dengan demikian, nasib negara dapat diselamatkan dari kehancuran menuju masyarakat yang madani, sehingga terciptalah negara yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
Hanya kepada Allah SWT kita memohon agar remaja kita selalu dalam lindungan-Nya, mendapat rahmat dan maghfirah-Nya, serta selamat menuju masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab. Amin.

Rabu, 04 Februari 2009

Sebuah Analisis Sederhana Terhadap Syair Lagu

AKU ADA KARENA KAU ADA

Cinta adalah anugerah yang kuasa

cinta = 1. selalu teringat dan terpikir dalam hati.

             2. suka sekali; sayang benar.

             3. kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan).

             4. ingin sekali; berharap sekali; rindu.

             5. susah hati (khawatir).

anugerah = 1. karunia (dari Tuhan).

                     2. pemberian atau ganjaran dari pihak atas (orang besar) kepada pihak bawah

                         (orang rendah).

Sesungguhnya perasaan cinta adalah perasaan kasih dan sayang yang dianugerahkan/diberikan oleh Tuhan kepada semua makhluknya. Cinta yang datangnya dari Tuhan adalah murni dan suci yang lahir dari sifat rahman dan rahim.

Yang bila terasa betapa indahnya

betapa = kata sifat (afektif) penanda rasa heran, kagum, sedih; alangkah; sungguh.

indah = cantik; elok; bagus benar.

Apabila manusia telah merasakan cinta maka segalanya terasa indah, terasa berbunga-bunga, yang kadangkala melahirkan juga rasa heran, kagum, mempesona, bahkan merasa sedih, nelangsa, dan sebagainya. Tetapi cinta sebenarnya tidak memiliki hasrat selain mewujudkan maknanya sendiri. karena cinta itu sendiri pun tak mampu untuk mengungkapkan rahasianya.

Sungguh lemah diriku tak berarti hidupku

lemah = 1. tidak kuat; tidak bertenaga.
               2. tidak keras hati; tidak tegas; lembut.
               3. tidak kuat; kurang berdasar.

hidup = 1. masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya.
              2. tetap ada (tidak hilang).
              3. berlangsung (ada) karena sesuatu.

Bila tak ada dirimu

Manusia akan merasakan kelemahan dirinya bila tak ada cinta, tak berarti hidupnya jika tak ada cinta. Sebab manusia memiliki kodrat untuk mengasihi dan dikasihi, menyayangi dan disayangi. Kelemahan diri dan ketidakberartian hidup manusia akan terjadi apabila tidak tersentuh oleh rasa kasih dan sayang dari Tuhannya.

Andai kubisa akan kubalas

Semua yang pernah engkau berikan

Suatu kewajaran jika kita bisa membalas kepada Yang Maha Pemberi. Yang telah memberi kita hidup dan kehidupan, memberi kita kasih dan sayang, memberi kita cinta, memberi kita segalanya tanpa memandang pangkat, derajat, dan status sosial.

Terima kasih dariku atas ketulusanmu

ketulusan = kejujuran; kesungguhan.

Mari kita menengadahkan tangan bersama kepada Sang Maha Pemberi sebagai wujud terima kasih kita. Tuhan yang selalu memberi kita tanpa mengharap balasan, tanpa pamrih, tidak ada udang di balik batu. Semata-mata ketulusan adanya.

Menyayangi diriku

menyayangi = mengasihi; mencintai.

Tuhan sangat mengasihi, menyayangi, dan mencintai (mahabbah) kepada semua makhluknya.

Aku ada karena kau pun ada

Keberadaan manusia (semua makhluk) di dunia menandakan bahwa Tuhan itu memang benar-benar ada. Yang Maha Tunggal

Dengan cinta kau buat diriku hidup selamanya

selamanya = hakiki; kekal; abadi; langgeng; lestari.

Dengan kasih dan sayang, Tuhan telah membuat diri kita merasa hidup yang memang hidup. Untuk menuju kepada kehidupan yang abadi, yang hakiki. Sampai akhirnya kita lebur (fana) dalam keabadian cinta-Nya.

Senin, 02 Februari 2009

MENCIPTAKAN SDM YANG BERKUALITAS MELALUI GEMAR MEMBACA

Oleh : Suharmono

Membaca sangat penting peranannya dalam kehidupan. Dengan membaca kita dapat mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di daerah lain. Dengan membaca kita juga dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman. Tanpa membaca kita tidak dapat mengetahui segala peristiwa yang terjadi atau untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan kita. Oleh karena itu, jelaslah bahwa membaca mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan.
Membaca merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Membaca merupakan tiangnya ilmu pengetahuan. Sudahkah semua orang gemar membaca? Sangat sedikit orang yang gemar membaca. Mengapa demikian? Karena budaya malas membaca telah berakar sejak dahulu pada masyarakat kita.
Budaya malas membaca yang ada sejak dahulu memang sangat sukar untuk diubah menjadi budaya gemar membaca. Untuk mengubah budaya tersebut harus melalui proses yang panjang dan memerlukan waktu yang lama. Namun demikian, untuk mengubah budaya tersebut harus mempunyai kemauan, upaya, tekad, dan kerja keras dari semua pihak baik pemerintah, pendidik, cendekiawan, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
Dalam dunia pendidikan sering kita mendengar keluhan tentang siswa yang malas membaca sehingga tidak dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan atau orang tua dan masyarakat yang kurang berminat bahkan tidak ada minat sama sekali untuk membaca dengan alasan tidak ada buku bacaan, tidak tertarik untuk membaca, tidak ada waktu untuk membaca, waktu lebih banyak digunakan untuk mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan pokok dan sebagainya.
Bangsa Indonesia sekarang ini memang mengalami kehidupan yang lebih maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Tetapi seiring dengan kemajuan tersebut bangsa kita masih ketinggalan jika dibandingkan dengan keadaan bangsa-bangsa lain. Hal ini terjadi karena masyarakat kita masih banyak yang belum berminat dalam membaca. Kegemaran akan membaca masih belum menjadi suatu kebiasaan.
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan mempunyai peranan terdepan dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Setiap insan yang lahir di dunia ini memerlukan pengembangan untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya sebagaimana dikehendaki oleh tujuan pendidikan nasional. Pengembangan manusia tersebut pada dasarnya adalah upaya memuliakan kemanusiaan. Memanusiakan manusia (humaniora) itu merupakan hal yang mendasar yang harus dilaksanakan dengan saksama.
Upaya pengembangan manusia dimaksudkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia secara individual dalam segenap dimensi kemanusiaannya agar menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individual dan sosial, jasmani dan rohani, dunia dan akhirat. Pengembangan manusia tersebut dapat diartikan sebagai upaya pembudayaan dengan berorientasi kepada terbentuknya manusia yang berbudaya.
Menurut agenda reformasi pendidikan nasional dikemukakan tiga tuntutan terhadap sumber daya manusia. Pertama, membutuhkan sumber daya manusia yang handal. Kedua, sumber daya manusia adalah manusia yang terus-menerus belajar. Ketiga, nilai-nilai yang dikembangkan adalah sumber daya manusia.
Agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas maka pendidikan harus dikembangkan secara terus-menerus. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan guna peranannya di masa akan datang. Oleh karena itu, pendidikan dilakukan secara sengaja melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Proses pendidikan tersebut dapat dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal dan nonformal. Proses pendidikan tersebut pada dasarnya tidak terlepas dari kegiatan membaca.
Untuk memperoleh pendidikan ada bermacam cara, antara lain: sekolah, kursus, latihan, dan juga bisa diperoleh dengan cara mengggunakan media elektronika, membaca buku-buku majalah maupun koran yang bermanfaat bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Bakat merupakan kemampuan yang dibawa manusia sejak lahir yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Bakat merupakan potensi yang sangat berharga, sebab bila bakat ini dikembangkan maka akan mendapatkan hasil yang optimal.
Orang yang mempunyai bakat yang tinggi, juga mempunyai kemampuan yang tinggi dalam membaca. Mereka sangat mudah dalam menyimak, memahami, mengklasifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan terhadap bahan yang dibacanya.
Minat membaca berarti tertarik akan bacaan. Apabila minat membacanya tinggi maka gemar membacanya pun tinggi. Pembaca akan senang sekali membaca, tidak pernah bosan, karena itu pembaca dengan mudah mempelajari dan memahami bahan bacaan tersebut. Sebaliknya orang yang kurang berminat dalam membaca akan meremehkan kegiatan membaca, mungkin lebih baik hiburan daripada membaca.
Bagi yang mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi sangat menguntungkan dalam membaca karena jika dihadapkan dengan pemecahan masalah yang ada dalam bacaan tersebut maka akan mudah dan cepat dalam mengambil kesimpulan atau keputusan, mudah memahami dan mudah pula menerapkan, sebaliknya bagi yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah akan mengalami kesukaran dalam membaca, misalnya dalam pengambilan keputusan selalu ragu dan lamban.
Faktor motivasi dalam membaca sangat penting karena motivasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri manusia, sedangkan kebutuhan merupakan tuntutan pemenuhan terhadap sesuatu yang diperlukan atau diinginkan. Antara motivasi dan kebutuhan saling menyatu tidak bisa dipisahkan, misalnya seseorang termotivasi untuk membaca karena ingin memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu, berprestasi, pintar, sukses, dan sebagainya. Apabila motivasi dan kebutuhan membaca tidak ada maka orang akan malas membaca.
Hobi merupakan kesenangan yang sangat diharapkan oleh semua orang. Hobi membaca berarti gemar membaca. Orang yang gemar membaca akan memperoleh ilmu pengetahuan atau wawasan yang lebih tinggi. Hobi membaca berarti mempunyai gudang ilmu pengetahuan. Bagi yang gemar membaca, membaca bukan hanya mendapat ilmu pengetahuan akan tetapi merupakan hiburan yang sangat menarik dan mendatangkan kepuasan tersendiri.
Orang yang hobi membaca biasanya kemana saja pergi akan membawa bahan bacaan, seperti: buku, majalah, atau koran. Bagi orang yang tidak mempunyai hobi membaca, mereka malas membaca. Dalam membaca mungkin hanya ada keperluan terhadap bacaan tersebut.
Buku-buku bacaan, sumber atau bahan informasi haruslah menarik minat dan menyenangkan bagi pembaca. Misalnya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, indah, singkat isinya, padat, tidak bertele-tele, dapat menyentuh perasaan pembaca, dan dapat menjawab pertanyaan para pembaca. Bahan bacaan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selalu mengikuti perkembangan zaman.
Faktor sosial ekonomi sangat mempengaruhi budaya gemar membaca. Bagi yang berstatus sosial ekonomi yang tinggi akan terjangkau atau mampu membeli buku-buku atau bahan informasi, jadi kesempatan untuk membaca lebih banyak. Sedangkan bagi taraf ekonomi rendah, tidak mampu membeli buku-buku atau bahan bacaan sehingga tidak ada kesempatan untuk membaca. Karena faktor kehidupannya itulah mereka kurang berkesempatan untuk membaca karena waktu banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.
Membudayakan gemar membaca berarti mengubah sikap atau kebiasaan membaca, dari sikap malas membaca menjadi gemar membaca.
Mengapa sikap malas membaca harus diubah menjadi gemar membaca? Karena banyak dampak negatif dari malas membaca akan berakibat kurangnya ilmu pengetahuan, wawasan, maupun keterampilan. Dengan membaca berarti belajar. Oleh sebab itu, membudayakan gemar membaca harus menjadi perhatian yang serius dan terus-menerus.
Kurangnya ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan akan mengakibatkan masyarakat bodoh, miskin, dan manusia tidak berkualitas, tidak mampu bersaing dalam kemajuan zaman. Sebaliknya, dengan banyak membaca, banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Kebiasaan masyarakat dalam berkomunikasi masih banyak menggunakan bahasa lisan daripada tulisan. Karena itu, gemar membaca belum membudaya, hanya orang-orang tertentu saja yang gemar membaca. Bagi masyarakat awam membaca bukan merupakan pekerjaannya.

Upaya Membudayakan Gemar Baca
Mengubah budaya komunikasi lisan dengan bahasa tulisan. Bahasa tulis adalah bahasa yang dipakai secara tertulis, misalnya: menggunakan bahasa Indonesia dalam surat-menyurat, buku-buku, undang-undang, majalah, surat kabar, surat edaran, surat keputusan, dan sebagainya. Jadi, bahasa tulisan adalah bahasa bacaan.
Kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan pada saat ini sangat dibutuhkan, sebab tanpa ilmu pengetahuan kita akan ketinggalan. Dengan gemar membaca akan mampu menjawab tantangan masa depan karena dapat mengubah sikap atau kebiasaan hidup yang kurang baik kepada sikap dan kebiasaan yang baik.
Banyak masyarakat sangat berminat membaca tetapi karena faktor tidak mampu untuk membeli buku dan bahan informasi lainnya maka minat membaca menjadi hilang. Makin sejahtera kehidupan masyarakat maka makin tinggi minat bacanya tetapi makin rendah status ekonomi suatu masyarakat maka makin rendah pula minat bacanya. Oleh karena itu, perbaikan ekonomi masyarakat sangat diharapkan. Dalam hal ini siapakah yang bertanggung jawab? Semua masyarakat bertanggung jawab, baik pihak pemerintah maupun masyarakat. Dengan terciptanya masyarakat yang sejahtera maka akan tercipta pula masyarakat yang gemar akan membaca.
Membaca sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan nalar. Dengan demikian, diharapkan akan menciptakan kualitas sumber daya manusia.
Membudayakan gemar membaca melalui beberapa proses, dari tingkat sekolah sampai kepada masyarakat umum. Menurut Paulo Freare, hendaknya proses belajar dapat membangkitkan nalar dan kreativitas siswa dengan cara memotivasi siswa.
Pertama sekali dimulai dari tingkat sekolah dasar kemudian ke sekolah lanjutan tingkat pertama, diteruskan ke sekolah lanjutan tingkat atas sampai pada tingkat perguruan tinggi.
Dalam proses belajar mengajar, komunikasi antara guru dan siswa sebaiknya banyak menggunakan bahasa tulisan. Guru harus mampu menerapkan metode mengajar dengan menggunakan media perpustakaan, misalnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku-buku bacaan atau bahan informasi lainnya. Dalam hal ini dituntut seorang guru yang profesional, yang mampu menerapkan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Misalnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia banyak kesempatan untuk membudayakan gemar membaca kepada siswa, antara lain: (1) Membaca dalam hati, tujuannya untuk memahami gagasan penulis; (2) Membaca lancar atau membaca teknis, tujuannya untuk mengungkapkan situasi semula; (3) Membaca bahasa, tujuannya untuk memahami setiap kata (pengembangan kosakata) yang dipergunakan dalam bacaan tersebut; (4) Membaca indah, terutama bacaan-bacaan dalam bentuk cerita atau puisi, tujuannya untuk menghidupkan kembali situasi/suasana gagasan pengarangnya atau memperhalus budi pekerti; (5) Membaca skimming, yaitu membaca cepat sekali dengan cara hanya membaca pikiran utamanya saja pada setiap paragraf. Tujuannya untuk menangkap masalah-masalah pokok yang terdapat dalam bacaan tersebut.
Dalam mata pelajaran lain, seperti IPA, Matematika, Bahasa Inggris, IPS, dan PPKn dengan menggunakan metode Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), misalnya telaah pustaka, diskusi, pemberian tugas dengan menggunakan buku-buku sumber dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah.
Dengan membudayakan gemar membaca di sekolah, kemudian berpindah kepada keluarga dan masyarakat, maka peranan perpustakaan keluarga, desa, dan kota sangat penting untuk membudayakan gemar membaca.
Dengan membudayakan gemar membaca pada masyarakat berarti membuat masyarakat menjadi kreatif, intelektual, cakap dan terampil serta bermanfaat bagi diri sendiri sehingga pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dapat dicapai. Manusia seperti itulah yang diharapkan dalam membangun bangsa dan negara yang merupakan salah satu modal dasar yang sangat penting dalam pembangunan. Berhasil tidaknya pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh potensi kualitas sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas maksudnya manusia yang berdaya guna, cerdas, terampil, mempunyai inisiatif, kreatif, berbudaya, ulet, kerja keras, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan masa depan serta mampu mengatasi segala permasalahan hidupnya secara mandiri tidak selalu tergantung kepada orang lain, berani menanggung resiko dan bertanggung jawab serta bersikap kritis terhadap hal-hal yang negatif.
Masyarakat yang demikian itulah yang akan mampu bersaing dengan masyarakat maju yang pada akhirnya masyarakat kita menjadi maju, masyarakat yang sejahtera, baik lahir maupun batin, bahagia di dunia dan akhirat.

Biarkan Aku Menjadi Air

Biarkan aku menjadi air
Bagi ladang gersang jiwamu
Karena kuyakin
Aku akan menjadi penguap segala gundahmu

Biarkan aku menjadi air
Yang menetes perlahan namun pasti
Di atas karang hitam hatimu
Karena kuyakin
Keangkuhanmu kan tercerai-berai

Biarkan aku menjadi air
Pengisi telaga resah air matamu
Karena aku yakin
Kecipak air dan indahnya teratai
Akan memperhalus budi pesonamu

Biarkan aku menjadi air
Karena …
Dialah yang memberi hidup dan kehidupan
Dialah yang memberi kasih sayang
Dialah yang memberi cinta dan kedamaian
Dialah yang dapat menyatukan kau dan aku

Arti Sebuah Perpisahan

Guru … 
Engkaulah yang mendidik kami selama ini
Memberikan pengetahuan yang belum pernah kami ketahui

Guru …
Kau didik kami dengan penuh kasih sayang
Tanpa meminta balas jasa dari kami

Guru …
Begitu banyak jasamu agar kami menjadi
Anak yang pintar dan sukses

Guru …
Walaupun kami seringkali menyakiti perasaanmu
Kau selalu memaafkan kami tanpa kami sadari

Guru …
Hari ini adalah hari perpisahan
Bagi kami yang hanya terjadi
Satu kali

Begitu besar jasamu terhadap kami
Kini kami telah menyadari
Apa arti sebuah perpisahan

Kami juga telah menyadari
Begitu banyak dosa-dosa yang kami lakukan terhadapmu
Kami sering menyakiti perasaanmu
Kami sering melukai hatimu
Kami tatap mentari
Kami rasakan angin yang bertiup
Dan kami pejamkan mata
Terbayang semua dosa yang telah kami lakukan padamu

Kini kami menyesali semuanya
Semua dosa yang telah kami lakukan terhadapmu
Hanyalah penyesalan yang telah menjalar dalam hati

Begitu tega kami menyakiti perasaanmu
Begitu tega kami melakukan semua itu
Hanyalah kata maaf yang kami harapkan darimu
Sebelum kami meninggalkan sekolah ini

Hari ini di acara perpisahan ini
Dengan beribu-ribu rasa bersalah yang bergejolak dalam dada
Kami meminta maaf dari hatimu

Wahai guruku …
Sebelum kami mengakhiri acara perpisahan ini
Perkenankan kami meminta restumu
Doakanlah kami agar berhasil menempuh jalan
Menuju masa depan kami yang gemilang

Selamat berpisah guru

Kelalaianku

Kebodohanku adalah
ketika aku mencintai seseorang
yang sebenarnya tidak layak untuk dicintai
Sehingga karena dia
Aku melupakan cintaku pada-Mu

Ketololanku adalah
ketika aku mengasihi seseorang
yang sebenarnya tidak pantas untuk dikasihi
Sehingga karena dia
Aku menyampingkan kasihku pada-Mu

Kesalahanku adalah
ketika aku merindukan seseorang
yang sebenarnya tidak patut untuk dirindukan
Sehingga karena dia
Aku melalaikan rinduku pada-Mu

Tuhan yang maha pengampun
Masih adakah pintu taubat terbuka untukku?
Setelah begitu lama aku berpaling dari-Mu

Cintaku

Ya Allah, ya Rahman
cintakanlah aku
pada seseorang yang mencintai-Mu
agar aku bisa mencintainya
tanpa melupakan cintaku pada-Mu

Rindukanlah aku
pada seseorang yang merindukan-Mu
agar aku bisa merindukannya
tanpa melalaikan rinduku pada-Mu

Ya Allah, ya Rahim
hilangkan dendam dari batinku
sirnakan benci dari pikiranku
limpahi aku dengan sifat kasih sayang-Mu

Ya Allah, ya Rabbi
ridhai aku di jalan-Mu
tuntun langkahku
dalam menuju ke hadirat-Mu

Ya Allah, ya Tuhanku
hanya kepada-Mu hamba meminta
hanya kepada-Mu hamba memohon
hanya kepada-Mu hamba berserah

Sebuah Permintaan

Saat secercah harapan
menyelinap dalam dada
jauh di lubuk hati di sanubari
tertanam sebuah rasa

Akankah terpadu harapan dan cinta
Di antara keping-keping hati yang saling mencinta

Akankah kudapatkan seuntai bahagia
walau benci mengalahkan segalanya
mungkinkah damai yang kudapatkan
jika amarah tak jua reda
haruskah korbankan cita dan cinta
karena … ego, melebihi segalanya

Tuhan …
sekarang aku cuma bisa berdoa dan memohon kepadamu
jika memang tak ada rasa di hatinya
sirnakanlah rasa yang ada di hatiku
tapi …
jika di hatinya tertanam sebuah rasa dan setitik cinta
please! satukanlah kami

Tanya Tak Berjawab

Kala hati sudah tak mampu lagi merasa
Entah jalan mana yang mesti ditempuh

Apakah padang tandus tak berair
Apakah laut luas tak bertepi
Atau hutan lebat penuh duri?

Aku tak tau mana yang baik
Aku tak tau mana yang buruk

Aku bingung
Aku galau
Aku risau
Aku tersesat

Di antara seribu tanda tanya tak berjawab

Stanza Wirid di Ujung Malam

kau kirim rinduku lewat potret lusuh
tertimbun debu sepanjang perjalananmu
sekian tahun penantianku tumbuh dalam jarakmu
mengunyah serat mimpi malammu yang jemu
nan mendaraskan namamu dengan wirid yang kelu
“tak pasti kembali”
bisikmu lewat sajak balada rintihan nurani
lewat intuisi nurani
lewat intuisi-intuisi prosa banyu matamu

sekian tahun kutanam mimpi atas nama kasmaran
di padang persabunganmu yang mengabu
menyigi di sela-sela jeruji matahari
tumbuh memagari rona-rona pelangi
seperti bola-bola salju
tasbihku membuhul dalam deretan asma
tumpukan nama-nama
berdebu idiom sajakmu nyanyikan tembang rindu
yang sekian waktu menderu hingga dalam wirid malamku

percayalah
aku tak akan berubah menjadi lengkutu
dan membiarkan padangmu hangus mengabu
biar wirid malamku sudah jadi kupu-kupu
lepas dari kepompong rindumu yang lugu
dan barangkali penantianku telah hangus
dalam nyanyian kabut
jadi prasasti dari segala obsesi jadi tragedi
tapi aku akan selalu menanamkan mimpi
di padang persabunganmu
di sajak baladamu
juga di prosa banyu matamu
tumbuh jadi bunga
jadi nuansa
jadi segala lokananta

oh … bibir merah rona, potret memorial kelam
jangan kau simpan rinduku
di batu nisan